Senin, 01 Desember 2014

"Teteg : Keteguhan Pada Wanita" || Teteg : a Firmness of a Woman



Sinopsis / Synopsis
Tresna lan asih wus sinerat.
Tresna lan asih wus lumampah.
 Tresna lan asih tan bisa pinisah.
Tresna lan asih nduweni papan panggonan.
Tumapakin akir kodrating Gusti Kang Maha Kuasa, ingkang nemtokake.

(Cinta dan kasih telah tertulis.
Cinta dan kasih sudah berjalan.
Cinta dan kasih tak dapat dipisahkan.
Cinta dan kasih memiliki tempat.
Pada akhirnya Sang Kuasa yang menentukan.)

Love has written
Love has been running
love can't be separated
love has a place
In the end, just God can decide
  

     "Teteg" adalah salah satu garapan tari tradisi kelompok berdurasi lima menit. Teteg digarap oleh Cupumanik Art dan digunakan untuk mengisi workshop pada salah satu Institut Seni di Surakarta. Teteg terinspirasi dari salah satu tokoh wanita dalam pewayangan Mahabarata. Wanita bernama Pergiwa atau istri dari Gathotkaca. Mengisahkan emosi dari keteguhan hati seorang wanita bernama Pergiwa yang yakin kepada cinta sejatinya yaitu Gathotkaca. Pergiwa yang menolak lamaran laki-laki lain bernama Lesmana, memutuskan untuk pergi bersama Gathotkaca dan hidup berdua bahagia.
     Teteg menyampaikan suasana kesedihan seorang wanita, kemarahan yang hanya bisa ia pendam, dan keteguhan hati wanita untuk memilih jalan menuju takdirnya. 



      "Teteg" is one of a group dance work from Cupumanik Art with five minutes duration. This dance made for a workshop in on of Art Institute in Surakarta. Teteg inspired from on of woman character in Mahabharata Story. That woman is Pergiwa, Gathotkaca's wife. This dance tells a story about a firmness of Pergiwa's heart. She believes that her true love is Gathotkaca. Pergiwa refuse to accept Lesmana's proposal to marry her and deciced to run with Gathotkaca and live together. 
       "Teteg" deliver a sad, an anger and a firmness of a woman who choose a way to her destiny


Call us!!!

Contact Person:

Email : cupumanik.art@gmail.com

Phone : +6285725515557
             +6287736236479