Selasa, 21 Oktober 2014

Cupumanik : Wadah Kecil dengan Keindahan Tradisi yang Luas || Small Heritage with the Wide Beauty of Tradition

Cupumanik adalah salah satu pusaka yang berukuran kecil seperti cepuk atau wadah. Pada kisah Ramayana Cupumanik dimiiliki oleh Dewi Indradi, Cupumanik ini mampu melihat keindahan dunia jika kita melihat kedalamnya. Filosofi inilah yang digunakan kelompok asal Surakarta untuk membuat sebuah wadah kesenian tradisi di era kecanggihan yang sudah maju ini. Meskipun terlihat kecil namun memiliki keindahan yang besar didalamnya. Sekumpulan perempuan-perempuan disuatu kota yang kecil namun memiliki mimpi dan cita-cita yang besar untuk kemajuan seni tradisi di Indonesia, khususnya seni tari.

Cupumanik is one of a little heritage like a jar. In Ramayana story, Cupumanik is Dewi Indradi's heritage, this Cupumanik can view the beauty of the world if we see inside it. This philosophy that make us, some people from Surakarta want to make a place for a tradition art in the middle of globalitation. Eventhough looks small but has a big beauty inside it. A woman group in a small town but has a big dream for a tradition art progress in Indonesia especially dance art.

Srikandi Cakil : Perempuan Dalam Haknya Untuk Menolak || Woman in her right to refuse



Tari Srikandi Cakil adalah salah satu tari gaya Surakarta. Tari Srikandi Cakil adalah tari yang menggambarkan perang antara Perempuan Tangguh Srikandi dan raksasa kecil bernama Cakil. Mengisahkan raksasa Cakil yang menghadang putri Srikandi. Cakil bertujuan untuk merayu Srikandi agar mau menikah dengan Rajanya Cakil bernama Prabu Jungkung Mardeya. Srikandi menolak mentah-mentah lamaran Cakil dan mereka berduapun berperang diperjalanan. Perang tersebut dimenangkan oleh Srikandi. Tarian ini kerap disajikan dalam suatu acara baik pesta maupun acara formal. Gerak yang ditarikan oleh Cakil lebih lincah dan atraktif, sedangkan Srikandi lebih kemayu namun tetap tangguh.




Srikandi Cakil Dance is one of Surakarta dance style. Srikandi Cakil dance is tell a story about a war between a strong woman called Srikandi and a little beast called Cakil. The war is started when Cakil trying to seduce Srikandi and ask her to marry Prabu Jungkung Mardeya. Srikandi refuse the proposal from Cakil. Srikandi won this war. This dance often perform at every event, that can be a party or a formal event. The Cakil moves are more atractive, but Srikandi moves are little bit girly but still strong.


Call us!!!
Contact Person:
Email : cupumanik.art@gmail.com
Phone : +6285725515557
             +6287736236479

Kamis, 09 Oktober 2014

Golek Ayun-Ayun: Kemolekan Gadis Yogya || The Elegance of Yogya Woman



Terdapat banyak tari Golek dengan Gaya Yogyakarta, salah satunya adalah Tari Golek Ayun-Ayun. Tari Golek Ayun-Ayun merupakan salah satu tarian ciptaan (Alm) KRT Sasmita Dipura. Tari ini biasa dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu yang hadir dalam suatu acara. Golek Ayun-Ayun menceritakan tentang seorang gadis yang sedang bersolek. Kostum untuk tari ini adalah rompi beludru dengan hiasan payet emas. Jarik yang digunakan bermotif parang dengan warna putih dan coklat. Irah-irahan yang digunakan oleh penari berupa mahkota merak bersayap merah muda yang semakin mempercantik penampilan. Durasi dari tarian ini sekitar 10 menit.




There are a lot of Golek Dance with Yogyakarta's Style, one of them is Golek Ayun-Ayun Dance. Golek Ayun-Ayun Dance is one of KRT Sasmita Ddipura creation. This dance is usually perform to greet the guests who come at some event. Golek Ayun-Ayun tells a story about a girl who make up and dressing herself. The dress of this dance is velvet vest with gold sequin. Jarik or we can call it skirt is using parang motive with white and brown color. Irah-irahan that used by a dancer is looks like a crown with pink winged peacock that makes a dancer looks more beautiful. The duration of this dance is about  10 minutes.

Call us!!!
Contact Person:
Email : cupumanik.art@gmail.com
Phone : +6285725515557
             +6287736236479